Kamis, 30 Juni 2011

SEMBAHYANG

HAKEKAT SEMBAHYANG :
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri, bahwa tiada yg nyata pada diri kita....hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yg membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.

Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :

Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)

Kalimat alhamdu ini di terima ketika rasulullah isra' dan mi'raj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yg di ciptakan Allah SWT. Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh (diri bathin) Adam AS. Sampai ke tahAp dada, Adam AS pun bersin dan berkata alhamdulillah artinya : segala puji bagi Allah.

Apa yg di puji....adalah : zat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma (Adam) dan Af'al (Manusia) ;

Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :

Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yg membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta...tiada sesuatu yg kita punya ; kecuali Hak Allah semata.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72
"Inna 'aradnal amanata 'alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa ' asfakna minha wahamalahal insanu."

Artinya :
"Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimanya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup lantas hanya manusia yg sanggup menerimanya"

Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
"Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah"
Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yg nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yg telah di tentukan.

Manusia akan berguna dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.

Hadits Qudsi...
"MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU"
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah

ALIF itu artinya : Niat Sembahyang.
LAM itu artinya : Berdiri
HA itu artinya : Ruku'
MIM itu artinya : Duduk

Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkataan ini di ambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu di masukkan ke dalam tubuh Adam AS. Adam AS pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Dalam sembahyang harus memenuhi 3 syarat :
1. Fiqli (perbuatan).
2. Qauli (bacaan).
3. Qalbi (hati atau roh atau qalbu).

Mengapa kita sembahyang sehari semalam 17 rakaat ; adalah mengambil pengertian sebagai berikut :

Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah

1. Ah itu menandakan sembahyang Subuh.
Rakaat yaitu Zat dan Sifat.
2. Allah itu menandakan sembahyang Zohor.
Rakaat yaitu : Wujud, Alam, Nur dan Shahadat.
3. Muhammad itu menandakan sembahyang Asar.
Rakaat yaitu : Tanah, Air, Api dan Angin.
4. Adam itu menandakan sembahyang Maghrib.
Rakaat yaitu : Ahada, Wahda, dan Wahdia.
5. Hawa itu menandakan sembahyang Isya.
Rakaat yaitu : Mani, Manikam, Madi, dan Di.

MENGAPA KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9X DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG

Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah.

Dua kalimah syahadat pada :

1. Sembahyang SUBUH 1x itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIRUSIR (Rahasia di dalam Rahasia).

2. Sembahyang ZOHOR 2x memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH.

3. Sembahyang ASAR 2x memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIA.

4. Sembahyang MAGHRIB 2x memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD.

MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG

Karena : niat itu merupakan kepala sembahyang.

Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia di dalam sembahyang itu kita lapazkan di dalam hati :

Niat sebagai berikut :
"Aku hendak sembahyang menyaksikan diriku karena Allah semata-mata."

Dalilnya :

1. LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI
Artinya : Tidak sah shalatnya kalau tidak hadir hatinya (Qalbunya).

2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA'RIFATULLAH
Artinya : Tidak syah sholat tanpa mengenal Allah.

3. WAKALBUL MU'MININ BAITULLAH
Artinya : Jiwa orang mu'min itu rumahnya Allah.

4. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya : Aku (Allah) lebih dekat dari urat nadi lehermu.

5. IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADU'U
Artinya : Hubungan antara manusia dengan Tuhannya adalah cinta.
Cintailah Allah yg karena Allah engkau hidup dan kepada Allah engkau kembali (H.R. Tarmizi)

6. AKI MUS SHALATA LI ZIKRI
Artinya : Dirikan shalat untuk mengingat Allah (QS. Taha : 145).

Sedangkan :

1. Al-Fatehah ialah merupakan tubuh sembahyang.
2. Tahayat ialah merupakan hati sembahyang.
3. Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.

HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT

Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT.

Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir

Tujuh ayat dalam Al-Fateha merupakan tawaf 7x keliling ka'bah.

HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH :

"Mengambil makna ucapan Nabi Adam AS ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam AS. Mengucap kalimah Allahu Akbar.

Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadat

Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandung makna atau martabat zat sedangkan "Akbar" pada Allahu Akbar mengandung makna atau martabat : sifat.

Jadi zat dan sifat itu tidak boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji.

DALAM SHALAT ITU JUGA MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT :

Hakekat Zakat dalam shalat ialah :
Mengandung makna "Pembersih Hati" dari pada syirik kepada Allah SWT.

"Iiya Kanak Budu Wa Iiya Kanasta'in"
Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.

HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT :
1. Tidak boleh makan dan minum.
2. Mata berpuasa.
3. Telinga berpuasa.
4. Kulit berpuasa.
5. Hati berpuasa.

Hakekat Wudhu :
WUDHUK
Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat.
Niat
Membasuh Muka.
Membasuh Tangan.
Membasuh Kepala.
Membasuh Telinga.
Membasuh Kaki.
Tertib.

Hakekat Niat dalam wuduk : ialah "tiada wujud pada diriku hanya Allah semata"
Jadi kita mengisbatkan hidup kita, ilmu kita, pandangan kita, penglihatan, kuasa kita, kata-kata, kita semuanya adalah Hak Allah semata.
(La Haiyun, La Alimun, La Sami'un, La Basirun, La kadirun, La Maridun, la Mutakalimun Bil Hakki Illallah)

Hakekat Membersihkan Muka Dalam Wuduk ialah :
Membuang semua sifat : sombong, angkuh, kemuliaan, kebesaran, yg ada pada diri manusia.

Hakekat Membasuh Tangan dalam wuduk ialah :
Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar.

Hakekat Membasuh Kepala dalam wuduk ialah :
Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia.

Hakekat Membasuh Telinga dalam wuduk ialah :
Membersihkan segala pendengaran dari hal-hal yg tidak perlu.

Hakekat Membasuh Kaki dalam wuduk ialah :
Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satu tujuan yaitu : "Allah SWT" semata.