Jumat, 01 Juli 2011

Ilmu Sejati Menurut Syekh Siti Jenar

"Sajati jatining ngelmu
Lungguhe cipta pribadi
Pustining pangestinira
Gineleng dadya sawiji
Wijahing ngelmu dyatmika
Neng kahanan ening - ening "

Hakikat ilmu yg sejati
Letaknya pada cipta pribadi
Maksud dan tujuannya
Disatukan adanya
Lahirnya ilmu unggul
Dalam keadaan hening seheningnya

~ "Serat Siti Jenar"

Ilmu tidak hanya pengetahuan yg telah di proses dengan metode, sitematisasi, obyek dan lain-lain...melainkan lebih luas. Meliputi wilayah ilmu sebagai teori dan juga praktik sebagai sarana untuk manembah ke diri pribadi yg merupakan pengejawantahan DIRI-NYA Gusti ingkang Akaryo Jagad.

SYEKH ST JENAR juga menghayati ilmu seperti pemahaman ini. Terwujudnya ilmu/ngelmu karena ada usaha dan aspek tindakan nyata dari teori. (Ngelmu iku kalakone kanthi laku). Untk mendapatkan ngelmu, St Jenar mensyaratkan adanya perjuangan yg berat, sungguh-sungguh, teliti dan sabar. Bahkan ada syarat khusus yaitu pelaku ngelmu tersebut harus memperhatikan hawa nafsunya. Ilmu yg di cari oleh St Jenar adlh ilmu sejati, yaitu ilmu yg harus di hayati dan memberikan kemanfaatan hidup di dunia dan di akhirat. Jadi ilmu harus memiliki dimensi pragmatis/kemanfaatan/kegunaan yg besar.

Teori itu penting namun lebih penting lagi adlh mampu mempraktekkan ilmu tersebut untuk kemanfaatan sesama makhluk Tuhan. Syekh St Jenar membimbing orang untk mampu mengetahui ilmu dari Gusti yang Maha Tunggal dengan mengetahui kenyataan ini adlh sebuah perwujudan kodrat-Nya. Siapa yg mampu memiliki ilmu ini ? Tidak lain pribadi yg tahu, paham dan mempraktekkan kodrat, iradat dan ilmunya.

Ilmu yg sebenarnya/ilmu sejati menurut St Jenar berada di dalam cipta pribadi. Ide dan kreasi yg lahir dari dalam diri sendiri. Yang adanya di dalam diri yg paling dalam. Biasanya, kita mengetahui sesuatu itu berasal dari luar, melalui indera/pengalaman indera dan melalui pengajaran-pengajaran dari orang lain/guru/dosen. Namun, kata St Jenar, ilmu SEJATI yg memberi pengajaran adlh DIRI SEJATI. Diri Sejati itu berada di dalam lapisan diri yg paling dalam. Maka, pengetahuan tentang ilmu sejati, menurut St Jenar, hanya bisa di temukan melalui ketajaman batin yg sumbernya dari hening dan sepinya diri. Sebab ilmu sejati memang adanya di kedalaman kesadaran manusia yg paling dalam.

Untuk mendapatkan ilmu sejati, manusia harus sepi ing pamrih rame ing gawe dari nafsu dan ego pribadi apapun juga. Batin benar-benar menyatu dalam irama keheningan samadi. Hati dan pikiran tertuju pada fokus : Hu Allah ! Itu saja, sehingga tidak ada konflik batin karena semuanya hakikatnya SATU. Susah-senang, baik-buruk, benar-salah, hitam-putih semuanya sumbernya satu dan tidak saling mengalahkan. Semuanya bisa diresapi dalam diamnya pribadi kita untuk selalu menyatu dengan pribadi-Nya. Sedulur papat limo pancer. Empat saudara yaitu ketuban, ari-ari, tali pusat dan darah yg menyertai kelahiran bayi ke alam dunia. Keempat saudara itu secara simbolik akan mati dan bersifat sementara, tinggal Pancernya - Ruh - Pribadi yg hidup. Pancer yg berupa ruh itulah DIRI PRIBADI MANUSIA.

Manusia sejati, menurut St Jenar, harus mengetahui GURU SEJATI-nya, Guru Sejati itu semacam intuisi/indra keenam hasil olahan dari RASA yg sangat dalam. GURU SEJATI adlh RUH yg memperkuat Sukma Sejati/sang pribadi dalam hidup ini.
Sementara Sukma Sejati adlh tempat atau wadah bagi dunungnya SANG PRIBADI. Ilmu-ilmu tentang yg demikian itulah oleh St Jenar di katakan sebagai ILMU SEJATI.

Tidak ada komentar: